Akreditasi Perpustakaan SMPN 7 Purworejo
Diposting : 2023-11-22
Beberapa waktu lalu, Perpustakaan Spensev Library SMPN 7 Purworejo menjalani akreditasi yang dilakukan asesor dari Perpustakaan Nasional dan mendapatkan nilai B.
Akreditasi ini dilakukan sebagai bentuk pengakuan pemerintah terhadap arti penting eksistensi perpustakaan. Usai terakreditasi B, perpustakaan SMPN 7 Purworejo terus berbenah untuk mencapai hasil terbaik.
Kepala SMPN 7 Purworejo Amrozi, M.Pd., menyebut, selama perpustakaan berdiri, baru pertama kali ini menjalani akreditasi. Meski belum mencapai nilai maksimal, namun hasil tersebut menjadikannya sebuah tantangan agar semua kekurangan bisa segera terpenuhi.
“Ada 9 komponen penilaian selama akreditasi, meliputi koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan, tenaga, penyelenggaraan, pengelolaan, inovasi dan kreativitas, tingkat kegemaran membaca, indeks pembangunan literasi masyarakat. Total nilainya 77,37,” jelas Amrozi, Selasa (21/11/2023).
Dari 9 komponen tersebut, kata Amrozi, masing-masing memiliki catatan tersendiri atau kekurangan yang harus dipenuhi untuk bisa mencapai hasil terbaik.
Akreditasi ini, menurut Amrozi, merupakan modal awal karena persiapannya dalam waktu singkat. Dan sebetulnya, ada kekurangan yang mestinya bisa dikejar, tapi karena kurang pemahaman, yang relatif mudah tidak dilakukan. Yakni kekhasan Purworejo, baik itu makanan, kesenian atau kekhasan lainnya tidak ditampilkan di perpustakaan, baik itu dalam bentuk buku, leaflet atau pojok baca.
“Kita optimis akreditasi kedepannya A,” kata Amrozi, didampingi Sri Sinarwati, S.Pd., Ina., Kepala Perpustakaan Spensev Library SMPN 7 Purworejo.
Sri Sinarwati mengungkapkan, koleksi buku-buku di perpustakaan Spensev Library meliputi buku fiksi, non fiksi dan referensi dengan total 3.303 eksemplar, di luar buku paket. Jumlah tersebut terdiri dari 2.072 judul.
Dengan akreditasi ini, kata Sri Sinarwati, karena saat ini eranya digital, semua koleksi buku di perpustakaan Spensev Library kedepannya masuk digital. Saat ini baru beberapa saja yang sudah digital.
“Kami juga disoroti masalah pelayanan juga sarana prasarana. Misal suasana perpustakaan kurang nyaman karena AC belum ada. Tahun depan kami rencanakan untuk pengadaan AC untuk ruang perpustakaan, disamping penambahan koleksi,” jelas Sri Sinarwati.
Tingkat kunjungan juga harus ditingkatkan karena termasuk rendah. Untuk meningkatkan tingkat kunjungan ini koleksi ditambah, suasana dibuat nyaman supaya pengunjung betah.
“Untuk ruang referensi sudah ada sendiri, dipakai untuk nobar maupun KBM,” terang Sri Sinarwati.
Berikut catatan atau masukan dari Perpusnas terkait 9 komponen penilaian. Dalam hal koleksi, perlu ditingkatkan jumlah koleksi tercetak maupun digital sehingga bisa mencapai rasio 1 pemustaka 16 judul buku, perlu meningkatkan penerapan standar/pedoman dalam pengorganisasian koleksi serta perlu meningkatkan kegiatan survey kebutuhan pemustaka.
Dalam sarana dan prasarana, perlu meningkatkan jumlah meja dan kursi baca, perlu optimalisasi luas ruang perpustakaan, perlu meningkatkan fasilitas dan kenyamanan perpustakaan.
Pada pelayanan, perlu peningkatan pengunjung perpustakaan melalui online, perlu peningkatan kegiatan promosi perpustakaan serta perlu meningkatkan jumlah pengunjung dan buku yang dipinjam.
Untuk tenaga, perlu tersedia pustakawan, perlu ikut serta dalam organisasi kepustakawanan serta perlu meningkatkan kompetensi tenaga perpustakaan melalui PKB dan sertifikasi kompetensi.
Pada penyelenggaraan perlu komunikasi dan koordinasi dalam peningkatan pendirian perpustakaan oleh pejabat pembina daerah.
Untuk pengelolaan, perlu optimalisasi sumber anggaran perpustakaan, perlu presentase anggaran untuk pengembangan koleksi perpustakaan terhadap anggaran perpustakaan.
Dari sisi inovasi dan kreativitas perlu peningkatan prestasi perpustakaan dan pustakawan, perlu ekplorasi dalam peningkatan keunikan perpustakaan.
Tingkat kegemaran membaca, perlu meningkatkan persentase jumlah pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan dari keseluruhan anggota rata-rata per hari dalam satu tahun terakhir, perlu tertib pencatatan untuk meningkatkan presentase jumlah koleksi serta perlu meningkatkan karya tulis yang dihasilkan dam program kegiatan literasi di perpustakaan dalam satu agen.
Dalam Indeks Pembangunan Literasi masyarakat yakni perlu peningkatan rasio antara jumlah anggota perpustakaan terhadap keseluruhan judul yang dimiliki, perlunya optimalisasi pemerataan akses, serta layanan perpustakaan untuk pemustaka di semua jenjang dan kelas.
Sumber : https://vibes.koranjuri.com/terakreditasi-b-perpustakaan-smpn-7-purworejo-terus-berbenah/